INDRAMAYU, (Fokuspantura.com),- Kasus kredit macet yang mendera BPR Karya Remaja Indramayu hingga mencapai angka 141 miliar dan mencatut 16 inisial anggota DPRD Kabupaten Indramayu, seperti yang diberitakan sejumlah media, mendorong sikap serius lembaga legislatif Kabupaten Indramayu untuk meminta klarifikasi dari orang nomor satu perusahaan umum milik daerah yang bergerak dibidang perbankan tersebut.
Bambang membantah, jika dirinya pernah memberikan keterangan kepada sejumlah media tentang nama-nama debitur macet yang ditengarahi adalah anggota DPRD Kabupaten Indramayu.
“Saya tidak pernah memberikan keterangan di media dan 16 inisial tersebut seperti yang diberitakan di media, itu bukan anggot DPRD,” ujarnya.
Kendati begitu, Bambang menyampaikn pula diluar inisial yang disebutkan, terdapat beberapa anggota dewan yang melakukan pinjaman kepada BPR KR, dari enam debitur, tiga orang diantaranya macet.
“Ada enam anggota dewan yang melakukan pinjaman, yang tiga lancar sedangkan yang tiga lagi yakni inisial T, W dan C, setorannya macet,” ungkapnya.
Menanggapi hal itu, Ketua BK DPRD Indramayu, Ruyanto, menerangkan, agenda hari ini adalah klarifikasi kredit macet 16 inisial yang disebutkan dimedia sebagai anggota DPRD dan dari apa yang disampaikan Plt. Dirut BPR KR, bahwa dirinya tidak pernah memberikan statement tersebut di media.
“Kesimpulannya pemberitaan tersebut tidak benar,” terangnya.
Menyinggung tentang adanya penyampaian baru bahwa enam anggota dewan yang melakukan pinjaman di BPR KR, Ruyanto menegaskan, pihaknya akan menindak lanjuti permasalahan tersebut dan jika didapati ada diantaranya selaku debitur macet, maka Badan Kehormatan DPRD Indramayu akan mengambil langkah tegas agar yang bersangkutan segera menyelasaikan.
“Ini diluar 16 inisial, jika ada anggota dewan yang melalukan kredit macet maka kami akan mengambil langkah tegas agar segera diselesaikan,” tandasnya.
Terpisah, salah satu inisial T yang disebutkan tiga anggota DPRD Indramayu dan diduga tersangkut kredit macet menyayangkan statemen tersebut tanpa mengetahui kronologis awal. Karena fakta yang sebenarnya inisial T tidak pernah menikmati uang yang dianggap sebagai hutang BPR Karya Remaja Indramayu.
“Boro – boro menerima, menikmati, melihat uangnya saja tidak” tandas T saat dikonfirmasi.(Roby/FP).