Jelang Idul Adha Stok BBM Aman

banner 120x600
INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Jelang Hari Raya Idhul Adha stok bahan bakar minyak (BBM) di Kabupaten Indramayu dipastikan aman. Bahkan diimbau, masyarakat tidak perlu panik dalam menghadapi hari Idul Adha tahun ini. 
 
Penegasan itu diutarakan Area Manajer Komunikasi Wilayah Pertamina Jawa Bagian Barat Yudi Nugraha kepada wartawan, Minggu (27/8). Menurut Yudi, jelang Idul Adha biasanya ada peningkatan permintaan dan penggunaan BBM. Peningkatan tersebut sekitar 10 persen dari hari biasanya.
 
Masih dikatakan Yudi, untuk menghadapi Idul Adha pihaknya telah membentuk satuan tugas (satgas) yang nantinya akan bertugas memantau ketersediaan BBM di tengah masyarakat.
 
“Apabila ada permintaaan penambahan stok, maka depot Balongan siap untuk mengirim kekurangan tersebut. Petugas akan bertugas selama 24 jam, ” kata dia. 
 
Selain menyatakan kesiapannya menyuplai BBM, untuk setiap Stasiun Pengisian Bahan Bakar Bakar Umum (SPBU) nantinya juga akan ditambah stok persediaannya. Penambahan stok itu sebesar satu setengah kali dari hari biasanya. Untuk itu, dia mengatakan, masyarakat tidak perlu khawatir akan kekurangan BBM di saat hari Idul Adha mendatang.
 
“Bukan hanya stok BBM saja yang dipastikan aman, stok elpiji khususnya 3 kilogram untuk masyarakat juga dipastikan aman. Apalagi jelang Idul Adha yang biasanya ada peningkatan pemakaian 5 hingga 10 persen, ” terangnya.
 
Sementara untuk stok elpiji yang ada biasanya sudah bisa mencukupi kebutuhan masyakarat. Kalaupun terjadi kelangkaan, bukan berarti ada pengurangan stok. Melainkan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap elpiji 3 kilogram. Padahal elpiji 3 kilogram hanya diperuntukkan oleh masyarakat terbatas saja.
 
” Masyarakat dengan pengeluaran di atas Rp 1,5 juta sebetulnya sudah tidak boleh memakai gas elpiji ukuran 3 kilogram,” cetusnya.  
 
Hanya saja, lanjut dia, faktanya masih banyak masyarakat yang tidak berhak membeli malah memakai elpiji 3 kilogram. Hal tersebutlah yang biasanya menyebabkan langkanya elpiji ditengah masyarakat. Pertamina kesulitan untuk mengawasi peredaran elpiji hingga ke tingkat pengecer. Padahal di tingkat pengecer lah biasanya penyelewengan terjadi. 
 
Untuk itu, ia berharap, masyarakat ikut terlibat aktif dalam mengawasi konsumsi elpiji 3 kilogram.
 
Hal yang sama dikatakan Sales Executive Retail 15 Pertamina Cirebon Hendra Saputra, Dikatakan Hendra, pertumbuhan perumahan baru juga berdampak pada peningkatan konsumsi elpiji 3 kilogram.
 
“Jika menemui adanya penyimpangan maka diharapkan melapor kepada Pertamina atau aparat. Dengan demikian, penyaluran elpijij 3 kilogram dapat tepat sasaran. Masyarakat yang berhak menerima pun tidak dirugikan, ” kata Hendra. (Siswo Prayitno)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mau copas berita, silahkan izin dulu
Mau copas berita, silahkan izin dulu