MAJALENGKA,(Fokuspantura.com),– Gubernur Gorontalo Drs. H. Rusli Habibi bersama rombongan mengunjungi Kabupaten Majalengka, kunjungan orang nomor satu di Provinsi Gorontalo itu. selain ingin mempelajari pertanian bawang merah dengan sistem terasering (pola bercocok tanam dengan sistem berteras-teras (bertingkat) untuk mencegah terjadinya erosi tanah), juga tertarik dengan pengembangan perkebunan mangga gedong gincu.
Rombongan Gubernur ini diterima langsung Bupati Majalengka H. Sutrisno di Pendopo Kabupaten Majalengka, Jalan Ahmad Yani nomor 01, sekaligus mendampinginya berkeliling ke perkebunan Mangga Gedong Gincu di Desa Sidamukti serta Objek wisata Paralayang di Gunung Panten, Kamis (06/07).
“Kami mengetahui ada genteng jatiwangi, batu andesit dan perkebunan mangga gedong gincu serta pertanian bawang sistem terasering. Saya mengenal para Petinggi di Jawa Barat waktu dulu dari Majalengka, mulai dari wedana sampai Gubernur,”ujar Rusli Habibi.
Dan dia juga bercerita soal kawan-kawan lama yang dia kenal di kota ini, “dari Talaga ke kiri ada Waduk Darma yang lewat wilayah Majalengka dulu, disitu saya juga banyak teman,” tuturnya.
Rusli Habibi mengungkapkan kekagumannya soal pengembangan bawang merah dengan sistem terasering, karena itu sangat menjaga lingkungan serta kondisi tanah agar tetap stabil, seperti Argapura ini, jelasnya.
“Kami ingin mengembangkan bawang merah dan mangga gedong gincu, dengan mengirim para petani dari Gorontalo untuk belajar ke Majalengka, khususnya membuat system terasering serta perkebunan mangga,” ungkap Rusli.
Sementara Bupati Kabupaten Pohuato, Provinsi Gorontalo, Syarif Mbuinga mengungkapkan, kalau sepertiga Provinsi Gorontalo luasnya ada di Kabupaten Pohuato, dan populasi kedua setelah suku Gorontalo adalah suku jawa, diantaranya ada juga yang berasal dari Majalengka Jawa Barat.
“Kunjungan ini diharapkan dapat menjalin kerjasama antar daerah, itu sangat baik dan sudah diatur pada pasal 369 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
Apa yang baik di Majalengka bisa dipelajari, dan yang jelas kita saling bertukar,” tukas dia.
Bupati Majalengka H. Sutrisno mengatakan Majalengka sudah berkembang dari awal dirinya memimpin tahun 2008 dengan APBD sekitar 1 Trilyun, sekarang sudah meningkat menjadi 3 Trilyun dengan PAD diatas 400 milyar.
“Majalengka juga punya kondisi geografis yang unik karena terbagi dalam 3 zona, wilayah utara dataran rendah yang subur dan wilayah selatan dataran tinggi pegununungan, selain subur juga sangat indah kekayaan alamnya. Di Gunung Ciremai di musim kemarau tempat burung -burung dari Jepang transit dan alamnya sangat indah,” ungkap Sutrisno.
Insya Allah, pa Wabup Karna Sobahi akan maju dalam Pilkada tahun depan dan dipercaya rakyat, mudah-mudahan ini juga menjadi sinyal yang baik untuk kemajuan Majalengka, harap Sutrisno.
Sutrisno mengungkapkan setelah selesai jadi Bupati, dia berkeinginan maju di Jawa Barat 1, dan itu sudah disosialisasikan sejak lama moto “Mutiara dari Timur” yang tertera dibanyak baligo di sebagian besar kabupaten/kota Jawa Barat.
Secara kultural, peradaban Jawa Barat itu cukup menguasai, namun dari statistik kultur sunda wilayah 3 Cirebon tertinggal. “Daripada jadi Provinsi Cirebon mending putra dari wilayah timur saja yang jadi Gubernur Jawa Barat,” tegas Sutrisno.
Dikatakan Sutrisno bahwa Mangga Gedong Gincu yang punya hak paten adalah Majalengka, itu dibuktikan dengan masih adanya pohon pertama yang saat ini berdiri di Pendopo. Soal kunjungan Gubernur Gorontalo dan Bupati Kabupaten Pohuato, Sutrisno sangat respon untuk berbagi ilmu dalam hal pengembangan pertanian, khususnya pertanian bawang merah dan mangga gedong gincu di Majalengka. (Anugraha)