BANDUNG,(Fokuspantura.com),- Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengaku telah mengingatkan Bupati Indramayu, Supendi saat dilantik sebagai bupati Indramayu 7 Februari lalu, agar menjauhi godaan korupsi yang bisa datang setiap hari.
“Tadinya saya berharap pergantian bupati itu menuju ke arah yang lebih baik. Tetapi, belum genap satu tahun, bupatinya sudah kena OTT (operasi tangkap tangan KPK). Ini sangat memprihatinkan. Kasihan warga Indramayu,” katanya.
Harapan besar Emil saat itu, pergantian bupati itu menuju ke arah yang lebih baik. Tetapi, belum genap satu tahun, bupatinya sudah kena OTT KPK. Ini sangat memprihatinkan. Kasihan warga Indramayu
Menurut dia, Pemprov Jabar punya rencana besar terhadap pembangunan Indramayu. Salah satunya, sebagai penyangga segitiga rebana, yakni kawasan ekonomi dan industri di Cirebon – Pelabuhan Patimban (Subang) – Bandara Internasional Jabar Kertajati (Majalengka). Indramayu dapat menjadi salah satu pusat investasi dan pengembangan kawasan tersebut.
Penangkapan Supendi oleh KPK dinilai dapat menghambat investasi. Apalagi, Pemprov Jabar akan menggelat West Java Investment Summit 2019, sebuah forum investasi.
“Korupsi itu musuh investasi,” ucapnya.
Emil mengatakan, pihaknya telah berupaya mencegah korupsi antara lain dengan pembuatan pakta integritas dan inovasi berbasis teknologi, seperti elektronik-kinerja. Upaya itu diharapkan diikuti pemerintah kabupaten/kota di Jabar.
Sementara itu, Bupati Indramayu, Supendi menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Indramayu karena tidak bisa membawa perubahan.
“Saya mohon maaf kepada masyarakat Indramayu atas tindakan ini dan saya belum bisa membawa perubahan,” kata Supendi di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (16/10/2019) dini hari.
Supendi justru berharap Indramayu mengalami perubahan setelah dia ditahan di rumah tahanan. Ia berharap hal itu terjadi berkat kepemimpinan orang lain.
“Insyaallah dengan saya berada di KPK ini akan banyak ada perubahan yang terjadi di Indramayu,” tuturnya.