Gelaran Singa Depok di Anjatan Indramayu, Berujung Insiden 

banner 120x600

INDRAMAYU, (Fokuspantura.com),- Peristiwa kerusuhan di salah satu klinik sekaligus kediaman dokter gigi di Desa/Kecamatan Anjatan Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, yang menyeret nama Kuwu (Kepala Desa – red) setempat inisial T. Insiden penyerangan tesebut ramai di media sosial hingga mendorong penafsiran publik yang beragam.

Dari keterangan yang dihimpun fokuspantura.com menyebutkan, konflik antara drg. IF dengan sejumlah warga Desa Anjatan, berawal dari antrian kendaraan ketika gelaran acara pesta hajat arak-arakan Singa Depok di ruas jalan Patrol – Haurgeulis tersebut berujung penyerangan oleh sekelompok warga berikut Kuwu setempat di kediaman IF, Kamis, 23 Oktober 2025.

“Saat arak-arakan, kendaraan yang dikemudikan IF hendak melintas namun tertahan dan oleh panitia diarahkan untuk belok melalui jalur tengah,” kata salah satu warga Anjatan, AC, yang saat itu berada di lokasi arak-arakan.

AC juga mengatakan, saat itu dirinya sempat menanyakan tujuan IF, namun ketika tujuannya hendak ke klinik maka disarankan agar menunggu mengingat klinik yang dituju jaraknya tidak jauh dari lokasi arak-arakan. Namun selang beberapa saat terjadi cekcok antara IF dengan Kuwu dan dapat dilerai kemudian IF diberi ruang untuk melintas.

“Sempat ada cekcok antara IF dan Kuwu namun dapat dilerai, IF melanjutkan perjalanan kemudian Kuwu pun pulang kerumahnya yang posisinya bersebrangan dengan kediaman IF,” ujarnya.

Sementara, IF melalui laman medsosnya, mengatakan, jika dirinya sempat dibikin kesal karena sepion kendaraannya dirusak oleh seseorang pada saat menunggu antrian kendaraan saat arak-arakan dan kepanikan terjadi juga ketika sejumlah warga mendatangi rumah sembari emosi dan ada diantaranya melempar botol berisi air mineral.

“Spion mobil saya dirusak dan sesampai dirumah sayang diserang warga bersama orang yang tadi marah-marah di tempat arak-arakan,” ungkap IF.

Terpisah, Kuwu Anjatan, T, ketika dikonfirmasi awak media mengatakan, saat arak-arakan semua kendaraan yang melintas dari arah utara diarahkan untuk belok kiri melintasi jalan desa dan itu berlaku untuk kendaraan milik siapapun, mengingat disempadan ruas jalan Anjatan ada kegiatan galian drainase, hal itu guna mengurai kemacetan, hanya saja IF memilih berhenti menunggu untuk tetap memaksa melintasi di ruas jalan Anjatan sehingga terjadi kemacetan yang panjang dan itu memaksa dirinya untuk menegur IF.

“Setelah IF saya tegur dan dia diberi ruang untuk melintas, saya pulang ke rumah,” terangnya.

Selanjutnya, setiba dirumah, lanjut Kuwu T, sejumlah warga mendatangi kediaman drg IF dan emosi warga makin memuncak ketika kedatangan suami IF yang menyerang warga menggunakan helm, melihat hal itu Kuwu mencoba untuk mencegah warga guna menghentikan keributan.

“Berbarengan dengan arak-arakan yang tiba di depan kediaman IF, warga berhamburan mendatangi rumah/klinik IF dan saya mencoba untuk mencegah warga,” tuturnya.

Permasalan tersebut saat ini sedang dalam penanganan Polres Indramayu melalui Polsek Anjatan. (Red/FP).

Mau copas berita, silahkan izin dulu
Mau copas berita, silahkan izin dulu