INDRAMAYU, (Fokuspantura.com),- Sebanyak empat Kepala Keluarga di Desa Sukra Wetan Kecamatan Sukra Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, tinggal di rumah tak layak huni dengan kondisi memprihatin.
Rumah berdinding setengah bata dan bilik sudah lapuk termakan usia sangat memperihatinkan ini adalah milik, Ijah (45), warga Desa Sukra Wetan Blok Kedungdawa, rumahnya tidak layak huni ditempati bersama dua orang anaknya.
Kondisi memprihatinkan yang dialami, Ijah, sangat mengundang air mata. Pasalnya, terlihat genteng rumah dan dinding dari bambu pun sudah mengeropos bolong ditambah ketika musim hujan air pun leluasa masuk genangi kediaman miliknya.
Ijah merupakan Janda dua anak yang hanya bekerja serabutan sewaktu ditemui fokuspantura.com, dikediaman sembari terisak-isak menceritakan, kepiluan hidup yang ia alami sangat menyayat hati. Bagaimana tidak rumahnya yang sudah lapuk dengan lantai masih tanah dengan susunan bata. Terlebih saat musim penghujan datang air pun masuk ke rumah.
“Kalau musim hujan tuh pada bocor pak airnya masuk ke rumah pak khawatir roboh terkena angin,” ujarnya kepada fokuspantura.com, Jumat, 2 Mei 2025.
Ijah menambahkan, dirinya hanya bisa berharap kepada instansi terkait dan para dermawan agar bisa membantu kondisi kediamannya supaya lebih layak untuk ditinggali.
“Kepada pemerintah semoga pemerintah bisa membanatu supaya rumah layak ditempati,” imbuhnya.
Hal senada dikatakan tiga keluarga lainya yang berbeda lokasi yakni di Blok Karanganyar, Darinih, Tarkim, dan Dasinah. Ketiganya bernasib sama seprti yang dialami Ijah, dimana kondisi rumah juga tidak layak huni dan hanya berharap sama, yakni ada perhatian pemerintah dan para dermawan
“Kalau musim hujan tuh mas didalam rumah banjir gendeng bocor-bocor ya takut roboh gitu,” ucap Tarkim yang keseharian menjadi tukang Becak.
Sementara salah satu tokoh pemuda, Sodikin, mengatakan, pihaknya merasa prihatin dengan kondisi rumah ke emapt kepala keluarga ini, menurutnya wajib dibantu dan layak diperhatikan oleh pemerintah.
“Kondisinya itu memperhatinkan, layak untuk di perhatinkan dan dibantu dalam melalui program-programnya pak Bupati, harapan saya segera dibantu dan dikasih selayaknya program pemerintah karena kondisinya memperhatinkan,” ucapnya.
Menanggapi permasalahan tersebut, Kepala Desa Sukra Wetan, Kuswandi, dikediamannya menjelaskan, pihak Pemdes akan selalu berupaya untuk menjadikan skala prioritatas dalam penyelenggaraan pembangunan, termasuk menginventarisir terhadap ke empat warganya yang tinggal di rumah tak layak huni tersebut.
“Kami selaku pemerintah desa mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya atas masukan dan sarannya perihal untuk mengharapkan bantuan rumah tidak layak huni kami sangat merespon dan akan ditindak lanjuti,” ucap Kuswandi.
Kuswandi menegaskan, jika tidak meleset di tahun sekarang akan mendapatkan bantuan untuk rumah tidak layak huni tersebut, sehingga dapat menunjang harapan masyarakat dan selaku pemerintah desa akan mengupayakan melalui program ini, karena itu menginventarisir sebagai skala prioritas diantaranya kurang lebih empat orang atau rumah yang sudah menjadi catatan prioritas manakala program tersebut direalisaskan.
“Kami sudah membuat skala prioritas termasuk ke empat rumah tersebut, mudah-mudahan di tahun ini dapat teralisasikan,” jelasnya. (Khaerudin/FP).