Fokus NewsRegionalDage, dari Limbah Menjadi Makanan Bernilai

Dage, dari Limbah Menjadi Makanan Bernilai

SIAPA sangka, dari mengolah limbah tahu menjadi dage ampas bisa meraup untung 15 juta per bulan. Inilah yang dilakukan H Aman, warga Desa Wanasaba Kidul, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon. memanfaatkan limbah kacang menjadi sumber penghasilan.

Ampas tahu biasanya hanya jadi pakan ternak. Namun, ditangan H Aman ampas tahu bisa menjadi lahan usaha yang mampu mendongkrak perekomomian di desanya. Aman memulai usahanya delapan tahun yang lalu. Ia mencoba membuat dage ampas yaitu sejenis fermentasi ampas tahu yang menyerupai tempe. Hanya saja teksturnya lebih lembut dan warnanya merah kecoklatan.

Dari situlah mulai banyak permintaan dari konsumen. Karena selain murah juga tidak kalah enak. Sehingga kalangan masyarakat desa pun mampu membelinya. Biasanya dage ampas ini diolah menjadi gorengan, sambal leunca atau olahan kuliner lainnya.

Ada dua jenis dage, yaitu dage ampas dan dage bungkil. Bedanya terletak pada bahan baku saja. Kalau dage ampas dibuat dari ampas tahu, dan dage bungkil terbuat dari kacang tanah. Dalam sehari Aman mampu memproduksi dage ampas sebanyak 5 kuintal dan sebanyak 3 kuintal kacang tanah. Setiap 5 kuintal ampas tahu yang diolah bisa menghasilkan 100 loyang dage ampas siap jual dan 50 loyang dage bungkil. Untuk satu loyang dage ampas dihargai lima ribu rupiah. Sedangkan untuk dage bungkil dihargai 15 ribu rupiah per loyang.

Proses pembuatannya sendiri hampir sama dengan pembuatan tempe. Awalnya ampas tahu dipress untuk mengurangi kadar air yang ada dalam ampas tahu. Kemudian ampas tahu diayak sambil diberi campuran ragi dan tepung singkong kering yang sudah digiling. Setelah itu adonan dikukus selama satu jam. Setelah matang barulah ditaruh di loyang untuk difermentasi.

“Pembuatannya sih ganpang-gampang sulit. yang penting kita tekun dan sungguh-sungguh pasti bisa. ini biasanya saya pasarkan ke pasar tradisional aja. kadang kalo ada yang pesan untuk rumahan saya kasih. Sekarang cari pekerjaan yang layak itu sulit. Kadang upahnya tidak sama dengan kebutuhan. Jadi saya coba buka usaha ini. Ya alhamdulillah sekarang mampu memenuhi kebutuhan rumah tangga saya,” ujar Aman.

Tidak hanya sukses dalam bisnis, aman juga mampu mendongkrak perekonomian masyarakat di sekitarnya. Banyak masyarakat yang menjadi karyawan maupun reseller produknya. Dengan harga yang sangat terjangkau sehingga laris manis di pasaran. Olahan ini bisa diolah kembali menjadi berbagai olahan makanan. Seperti combro atau makanan tradisional lainnya.

Kardi salah satu langganan tetap mengatakan memang ini kebutuhan masyarakat kecil. Biasanya mereka butuh untuk laukan makan. Dengan harganya yang sangat murah sehingga siapapun mampu membelinya. Setiap hari Kardi mampu menjual hingga 10 keranjang. Dengan keuntungan pribadi 100 ribu/hari. Kardi menjualnya ke pasar tradisional dan kadang ada yang memesan dalam jumlah yang besar untuk kebutuhan industri rumahan.

Kardi mengaku sudah punya banyak pelanggan apalagi industri rumahan hingga bisa menjual banyak. Apalagi kalau lagi musim panen biasanya banyak yang beli. Saya sudah mampu menjual lebih dari 10 keranjang. Dulu saya hanya mampu menjual 3 keranjang saja.

“Memang butuh waktu lama untuk bisa mendapat pelanggan. Rasanya sangat enak dan murah. Jadi banyak peminatnya terutama masyarakat kecil,” Jelasnya.

Sebuah usaha kecil namun mampu mengangkat ekonomi rakyat. Apalagi di zaman sekarang yang serba sulit mencari lapangan pekerjaan. Dengan usaha kecil dan memanfaatkan potensi yang ada bisa menjadi sumber penghasilan. Sehingga tidak sulitlagi untuk mendapatkan income. Kreatif dan tekun menjadi kunci utama dalam mejalankan sebuah usaha. (Ibrahim)

 

ads

Baca Juga
Related

Pemcam Anjatan Bagikan Ribuan Kartu Identitas Anak

INDRAMAYU, (Fokuspantura.com),- Pemerintah Kecamatan (Pemcam) Anjatan Kabupaten Indramayu Jawa...

Gubernur Gorontalo Kagumi Terasreing Majalengka

MAJALENGKA,(Fokuspantura.com),- Gubernur Gorontalo Drs. H. Rusli Habibi bersama rombongan...

Lagi, Paripurna LPP APBD 2019 Ditunda Ada Apa ?

INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Eksekutif saat ini sedang diuji oleh sikap wakil...

Pemkab Purwakarta Kekurangan Ruang Isolasi OTG

PURWAKARTA,(Fokuspantura.com),- Seiring dengan meningkatnya jumlah warga yang terkonfirmasi positif...
- Advertisement -

FokusUpdate

Popular

Mau copas berita, silahkan izin dulu
Mau copas berita, silahkan izin dulu