Satu Keluarga Sakit, Respon Puskesmas Anjatan Dinilai Lambat

banner 120x600

INDRAMAYU, (Fokuspantura.com),- Nasib malang dialami satu keluarga Desa Kopya Kecamatan Anjatan Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, pasalnya respon pelayanan UPTD Puskesmas Anjatan dinilai lambat.

Peristiwa tersebut menimpah keluarga, Andre (50), bersama tiga anggota kelurga yang meliputi istri dan dua anaknya tiba-tiba jatuh sakit. Kejadian sekitar pukul 01: 30 WIB Minggu pagi, 2 November 2025.

Andre bersama ketiga keluarganya mengalami panas dingin, badan terasa kaku, mual, dan untuk berjalan pun susah.

“Minggu sekitar pukul 01:30 WIB, ga bisa apa apa mas, badan kaku dan terasa ingin mati,” ujar Andre, Selasa, 4 November 2025, kepada fokuspantura.com.

Andre menambahkan, saat itu juga dirinya merasa kebingungan harus mengadu kepada siapa atas musibah yang sedang ia alami beserta tiga keluarganya, sedangkan untuk pengobatan ke rumah sakit terbentur biaya. Sementara penghasilan tiap hari hanya berpangku dari hasil jualan Es Tebu hanya kisaran 25 ribu -30 ribu. Selain itu ia juga bercerita petugas medis dari Puskesmas yang hari ini datang kerumah.

“Sehari-hari jualan Es Tebu mas, cuman dapet 25 ribu sampe 30 ribu buat makan sehari- hari juga kurang, apalagi untuk berobat,” keluhnya.

Menyikapi hal itu, salah satu kerabat keluarga Andre, Renza menjelaskan, pihaknya sangat menyayangkan atas pelayanan UPTD Puskesmas yang dinilai lambat penangannya. Pasalnya meskipun pihak keluarga sudah berusaha mendatangi dan mengubungi sejak kemarin malam tapi tak ada respon, kemudian ntuk Pemdes juga belum ada yang datang untuk mengunjungi keluarga yang sakit tersebut.

“Kami mewakili keluarga merasa kecewa karena ini urusan nyawa. Kenapa puskesmas pelayanannya lambat, sedangnkan ada empat nyawa yang butuh pertolongan,” ungkapnya.

Dilain tempat Kepala UPTD Puskesmas Anjatan, dr. Warnadi, menjelaskan, hasil dari dokter yang pada hari ini melakukan kunjungan dan memeriksa, diagnosanya Sindrom Dispepsi dan Low intake.

“Untuk diagnosanya Sindrom Dispepsi empat-empatnya sama Low Intake juga mungkin karena pola makan ya karena pola makannya ga bener jadi mungkin lambungnya kambuh,” jelasnya.

Warnadi juga menyampaikaan permohonan maaf atas kurang maksimalnya pelayanaan karena mungkin minim kordinasi. Selain itu pihaknya juga sudah melakukan upaya dengan memberikan obat dan visitasi oleh petugas medis Puskesmas langsung ke rumah yang bersangkutan.

“Kami juga minta maaf ya karena mungkin kordinasi saya nya kurang, maksudnya ga ngingetin lagi pas pulang rapat, seharusnya saya ngingetin lagi, mungkin ini kesalahan saya. Insa Alllah kedepannya kami perbaiki, saat ini kami juga terus melakukan perbaikan -perbaikan pelayanan-pelayanan dan yang lainnya,” terangnya. (Khaer/Red/FP).

Mau copas berita, silahkan izin dulu
Mau copas berita, silahkan izin dulu