Fokus NewsRegionalSayuran Hydroponik di Majalengka Kian Menjanjikan

Sayuran Hydroponik di Majalengka Kian Menjanjikan

MAJALENGKA,(Fokuspantura.com),– Tingginya kebutuhan sayuran di Majalengka, serta harga yang kadang tidak menentu seperti dirasakan ibu rumah tangga di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Membuat Heryanto (33) terpancing untuk melakukan suatu aktiftas pertanian sederhana dengan hasil tidak mengecewakan dan sehat.

Heriyanto, pemuda asal Cikijing ini melalui Komunitas Hydroponiknya kemudian berusaha menularkan kegiatan kreatifnya kesejumlah kecamatan di Kabupaten Majalengka, dengan mengembangkan budaya tanaman sayuran sehat, selain menjanjikan nilai ekonomis. Sebab pangsa pasarnya cukup tinggi, ditambah kemasan yang diperhitungkan maka harganya bisa lebih bersaing.

Model tanama hydroponik dikatakan Heriyanto tidak dibutuhkan lahan pertanian yang luas, di sekeliling rumah juga bisa, ujar Penyuluh Lapangan Pertanian Kabupaten Majalengka, Rabu (14/06/17).

“Awalnya saya melihat kebutuhan sayuran sangat tinggi, ibu-ibu rumah tangga harus mengeluarkan kocek cukup besar untuk memenuhi kebutuhan sayuran bagi keluarganya, selain persoalan penggunaan obat-obatan yang kadang dikhawatirkan untuk kesehatan,” paparnya.

Melihat kondisi tersebut, Heryanto mencoba menanam sayuran dengan cara hydriponik, dan ternyata hasilnya cukup memuaskan, selain banyak masyarakat tertarik untuk ikut mencoba. Setelah pemuda ini yakin usahanya kian dilirik masyarakat, akhirnya dia terus melakukan bimbingan ke sejumlah  daerah di Majalengka.

“Kini sudah banyak yang menjalani perkebunan sayur lewat hydroponik hasilnya sebagian sudah dipasarkan disamping untuk konsumsi keluarga. Jumlah anggota komunitas sudah lebih dari 60 orang, karena ada beberapa masyarakat desa juga yang mencoba serius untuk menanam sayuran,” ungkap Heryanto.

Kini jenis sayuran yang ditanam antara lain adalah kangkung, siomak romen, beberapa jenis selada seperti pakcoy, selada merah atau golorosa amandine dan sejumlah sayuran lainnya. Sejumalah komunitas malah sudah mulai memasarkannya. Heryanto sendiri kini setiap harinya harus memenuhi kebutuhan pasar rumah makan di Bandung. Kebutuhan untuk satu jenis sayuran dari 10 hingga 20 kg. Siomak romen misalnya, kebutuhan setiap harinya bisa sampai 20 kg, termasuk selada 10 kg.

“Permintaannya cukup tinggi namun produksinya masih terbatas. Harga sayuran dengan ditanam lewat hydroponik jauh lebih mahal dibanding sayran biasa yang ditanam di kebun yang banyak mengandung pestisida,” uangkap alumnus IPB ini. (Anugraha)

ads

Baca Juga
Related

22 Pelajar SDN Sumuradem ll Keracunan

INDRANAYU,(Fokuspantura.com),- Masyarakat Kecamatan Sukra Kabupaten Indramayu,  Senin (4/11), digemparkan...

Lagi, PKB Indramayu Berbagi Bersama Seniman

INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Partai Kebangkitan Bangsa(PKB) Kabupaten Indramayu, terus mendistribusikan paket...

Cawagub Kang Uu Beri Solusi Geliat UKM Jabar

BOGOR,(Fokuspantura.com),- Wakil Gubernur Jawa Barat nomor urut 1, Uu...

Akhmad Rofai Resmi Jabat Pjs. Wali Kota Tegal

SEMARANG, (Fokuspantura.com),- Kepala Badan Kesatuan Bangsa Politik (Kesbangpol) Provinsi...
- Advertisement -

FokusUpdate

Popular

Mau copas berita, silahkan izin dulu
Mau copas berita, silahkan izin dulu