INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Ratusan calon mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah dan Komunikasi Islam (STIDKI) Nahdlatul Ulama, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, mengikuti Program Pengenalan Studi dan Almamater (Propesa) di Gedung Pusat Dakwah NU Kabupaten Indramayu, Selasa(4/9/2018).
Gelaran acara yang berlangsung 4-6 September 2018 itu diikuti oleh 159 Calon Mahasiswa STIDKI NU dari berbagai daerah yakni Indramayu, Subang dan Cirebon dan dibuka secara langsung oleh Ketua PC NU Indramayu, H.Juhadi Muhamad disaksikan Kapolres Indramayu, Dandim 0616 Indramayu dan Kepala Kemenag Kabupaten Indramayu.
Wakil Ketua STIDKI NU Indramayu, Iing Rohimin mengatakan, lembaga pendidikan tinggi yang baru berdiri sejak tahun 2017 ini merupakan besutan PC NU Indramayu menginduk kepada Yayasan Nahdlatul Ulama Pusat. Kehadirannya di Kabupaten Indramayu akan memberikan warna sendiri bagi generasi cendekiawan muslim agar mampu menghadapu tantangan zaman.
Menurutnya, pada pendaftaran perdana dibukanya kampus STIDKI NU tahun ajaran 2017 lalu diikuti oleh 238 mahasiswa.
“Angkatan perdana memperoleh fasilitas bebas biaya kuliah selama dua semester,” tuturnya.
Untuk tahun 2018 ini, lanjut Iing, jumlah calin mahasiswa mencapai 159 orang, mereka siap menerima materi Propesa seputar wawasan kebangsaan, ke NUan, study kampus, pencegahan radikalisme dan narkoba.
“Pengisi materi dari Polres Indramayu dan dosen – dosen STIDKI NU Indramayu,” imbuhnya.
Iing menambahkan, keberadaan STIDKI NU Indramayu merupakan kampus baru yang sudah mendapat SK resmi dari Dirjen Pendis nomor 3333 tahun 2017 dibawah Yayasan Nahdlatul Ulama dengan Programa Studi ( prodi) 4 jurusan yakni Komunikasi Penyiaran Islam (KPI), Pengembangan Masyarakat Islam ( PNI) Managemen Dakwah dan Bimbingan Konseling Islam (BKI).
“Kami sudah siapkan 30 dosen pengajar untuk empat prodi tersebut,”imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pembina dan Ketua Yayasan NU Indramayu, H.Juhadi Muhamad mengatakan keberadaan perguruan tinggi baru yakni STIDKI NU sudah mendapat kepercayaan dari masyarakat Kabupaten Indramayu sehingga calon mahasiswa yang mendaftar selama ini terbanyak di Jawa Barat dari perguruan tinggi dakwah.
Menurutnya, STIDKI NU didirikan sesuai dengan program peningkatan pendidikan warga NU di Kabupaten Indramayu, bahkan diluar sekolah formal, lembaga pendidikan dibawah naungan lembaga ma’arif hampir saat ini populasinya imbang dengan sekolah negeri lainnya.
“Tapi kita belum puas jika warga NU atau mereka sekolah cukup di SMA dan Aliyah saja, maka STIDKI NU menjadi wadah lanjutan warga NU,” tuturnya.
Menurutnya, upaya itu dilakukan agar para dai islam dari kalangan Nahdlatul Ulama bisa menguasai informasi dan media secara falid, pasalnya kondisi era saat ini banyak bermunculan berita berita bohong dan hoak, akibat wawasan dan pengetahuan masyarakat rendah. Hal itu terjadi karena adanya upaya – upaya luar untuk menghancurkan bangsa Indonesia dengan sistem yanv telah dibangun, maka NU sebagai bagian dari pendiri negeri, harus mampu mempertahankan dan memperjuangkan kondisi NKRI dari rongrongan pihak luar.
“Siapapun yang akan datang merusak NKRI, maka warga NU harus berada didepan. Maka adanya alumni STIDKI NU nanti, harus bisa berada ditengah – tengah masyarakat untuk berdakwah,” tutur Ketua PC NU Indramayu ini.
Ia juga berjanji, pada proses berkelanjutan , pihaknya akan menggelar kuliah umum diisi langsung oleh Ketua Umum PB NU KH.Said Aqil Sirodj untuk mahasiswa STIDKI NU agar civitas akademika memperoleh wawasan lebih banyak tentang ke NUan dan kondisi kekinian warga Nahdiyin.