INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS)Kabupaten Indramayu menggelar acara konsolidasi dan koordinasi struktur melalui kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Aula Kantor DPD PKS Kabupaten Indramayu, Sabtu,(11/7/2020).
Hadir pada agenda tersebut sebagai Nara sumber Anggota DPR/MPR RI asal dapil Jabar VIII Netty Prasetiyani Aher, dengan mengambil tema “Mengokohkan Jiwa Nasionalisme Untuk Indramayu Maju’.
Dalam paparannya, Netty Aher, mengatakan bahwa jiwa nasionalisme lahir karena pemahaman yang benar tentang Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, Undang Undang Dasar 1945 sebagai konstitusi, NKRI sebagai bentuk negara, dan Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan negara.
“Jika Indramayu ingin maju dan berkembang, maka jiwa nasionalisme harus terpatri dalam diri setiap warganya,” kata Wakil Ketua FPKS DPR RI ini.
Netty menyampaikan bahwa wujud jiwa nasionalisme antara lain dengan mencintai dan bangga dengan produk anak bangsa, melahirkan karya serta terus memacu prestasi menjadi yang terbaik.
“Kita perlu belajar dari Korea Selatan yang melesat menjadi negara maju dan modern karena sangat bangga dengan produk dalam negeri dan terus berprestasi dalam banyak bidang,” ujarnya.
Ia berpesan agar kader PKS Indramayu dapat membangun karakter kemanusiaan yang kuat, karena banyak masalah yang harus didekati dengan karakter kemanusiaan untuk sampai pada solusi yang tepat.
Pada kesempatan tersebut, Ketua DPD PKS Indramayu, Tauhid, menyampaikan pentingnya mengokohkan soliditas internal kader dalam berkhidmat pada masyarakat.
“Bangun komunikasi partai dengan seluruh pemangku kepentingan dan elemen masyarakat Indramayu sebagai syarat meraih kemenangan dalam pilkada Indramayu,”jelasnya.
.
Menurutnya, Indramayu harus melakukan evaluasi atas kebijakan dan program pembangunan selama lima tahun ini dan menjadikan hasil evaluasi tersebut sebagai masukan bagi calon kepala daerah guna membawa Indramayu maju dan sejahtera.
“Saat ini Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indramayu masih masuk dalam kategori rendah yaitu 66,97 dibandingkan dengan IPM Jawa Barat yang 72,03. Sejumlah persoalan masih dihadapi semisal, tingginya angka pengangguran, kemiskinan, kematian Ibu dan bayi serta kualitas pendidikan yang harus ditingkatkan,” ujarnya.
Persoalan yang dihadapi Indramayu diatas menjadi tantangan bagi calon kepala daerah yang akan dipilih oleh rakyat Indramayu pada Pilkada 9 Desember 2020 mendatang
Terkait