Fokus NewsRegionalHarga Bawang Putih di Cirebon Meroket

Harga Bawang Putih di Cirebon Meroket

CIREBON,(Fokuspantura.com),– Harga bawang putih meroket hingga tembus angka tujuh puluh ribu rupiah per kilogram di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Cirebon. Minggu (4/6/2017). Kenaikan tajam harga bawang putih ini disebabkan melonjaknya permintaan.

Berbeda dengan Ramadhan tahun-tahun sebelumnya dimana harga bawang putih relatif stabil, harga bawang putih yang merangkak naik sejak memasuki Ramadhan kemudian melonjak tajam ini tentu saja membuat masyarakat kaget.

Keterangan para pedagang di Pasar Pasalaran Weru Kabupaten Cirebon kepada Fokus Pantura, dulu harga tertinggi bawang putih hanya lima belas ribu rupiah per kilogram. Baru tahun ini harganya merngkak naik. Para pedagang menduga kurangnya stok barang menjadi penyebabnya.

“Memang bawang putih setiap tahunnya tidak pernah naik. Karena ga sama dengan bahan kebutuhan yang lain seperti cabai. Ini baru pertama kalinya harga bawang putih naik melebihi harga cabai. Sekarang cabai saja harganya cuma tiga puluh ribu per kilo.”, kata septang pedagang, Titin (35).

Saat ini harga bawang putih biasa Rp45 ribu per kg. Harga bawang putih Cutting Rp70 ribu per kg. Seorang ibu rumah tangga, Suhati (33), mengeluhkan naiknya harga bawang putih. Menurutnya, dalam momen apapun harga bawang putih selalu stabil. Saat ini dia harus mengurangi konsumsi bumbu yang satu ini karena harganya semakin meroket tajam.

“Terpaksa saya harus mengurangi pemakaian bawang putih. Habis harganya mahal sekali. Apalagi sampai tujuh puluh ribu rupiah. Saya butuh satu siung saja harus bayar lima ratus rupiah. Kalau butuh sepuluh siung berarti harus bayar lima ribu rupiah dong.”, keluhnya.

Informasi dari distributor bawang putih menyebutkan, saat ini mereka sering mengalami keterlambatan pengiriman. Hal ini dikarenakan kurangnya pasokan dari petani. Biasanya pengumpul menunggu pasokan penuh untuk sekali kirim kepada setiap distributor. Lamanya pengumpulan dari petani maupun importir menghambat pengiriman.

“Kami kalau ada barang langsung dikirim ke pedagang, tapi kalau tidak ada barang terus kami mau kirim apa? Yang dibutuhkan barangnya tidak ada. Jadi kami juga menunggu. Yang pesan juga banyak tapi barang sedikit. Kami hanya memberi sesuai pesanan dan jumlah barang bila ada.”, kata Heru Sudari (41) salah satu distributor. (Komar Ibrahim)

ads

Baca Juga
Related

Panwaslu Tak Temukan Unsur Pidana Pemilu ASN Dinkes

INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Indramayu telah menindaklanjuti...

Tips Berburu Buku di Pameran Big Bad Wolf

TANGERANG, FOKUSPANTURA.com - Pameran buku bertajuk Big Bad Wolf...

Jelang Kongres, Dirut Ady Setiawan Calon Kuat Ketum PSSI Indramayu

INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Panitia Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI Kabupaten Indramayu,...
- Advertisement -

FokusUpdate

Popular

Mau copas berita, silahkan izin dulu
Mau copas berita, silahkan izin dulu