INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Puluhan massa dari Forum Komunikasi Masyarakat Indramayu Selatan (F-Kamis) melakukan penyerangan secara spontan terhadap karyawan PG.Rajawali II Jatitujuh saat mereka sedang melakukan panen dan penanaman tebu di lokasi kebun tebu Blok Gobel Rayon Jatisura Desa Jatisura Kecamatan Cikedung, Kabupaten Indramayu, Jum’at(11/8/2017).
Informasi yang diperoleh Fokuspantura.com menyebutkan peristiwa tersebut bermula saat para karyawan PG Rajawali II sedang melakukan panen tebu dan tanam tebu secara bersamaan, tiba-tiba datang sekelompok masa yang menamakan Forum Komunikasi Masyarakat Indramayu Selatan (F-Kamis) dengan jumlah 10 orang menghampiri para karyawan PG tersebut, massa menduga yang dilakukan karyawan PG Rajawali II telah melakukan penyerobotan lahan mengingat lahan tersebut masih dalam proses hukum(sengketa). Karena jumlahnya tidak memadai untuk melakukan penyerangan, ahirnya puluhan anggota F-Kamis kembali dan menyusun kekuatan dengan mengerahkan lebih banyak lagi hingga berjumlah 25 orang yang diketuai oleh Sdr Dar Warga Jatisura dan Was Warga Desa Amis Kecamatan Cikedung untuk mengusir para karyawan PG yang sedang melakukan tanam tebu.
“Bahkan ia mencari-cari mandor Amirin untuk meminta penegasan atas apa yang dilakukan karyawan PG,”ungkap salah satu sumber kepada Fokuspantura saat itu.
Dalam insiden tersebut sempat terjadi ketegangan diantara kedua pihak, namun masih bisa di kendalikan oleh Tim Keamanan dari pasukan Brimob yang berada di lokasi kejadian dan ahirnya puluhan massa F-Kamis diusir pulang oleh petugas keamanan hingga tak terjadi bentrokan masa dan korban.
Wakil Ketua F-Kamis, Edi Sugianto membantah atas tuduhan yang diarahkan. Ia memberikan klarifikasi peristiwa tersebut, pasalnya penyerangan terhadap karyawan PG Rajawali II adalah salah besar.
Ia menjelaskan, bahwa yang melakukan penyerangan adalah bukan anggota F-Kamis, tetapi karyawan PG dengan jumlah ratusan orang akan mengusir anggota F-Kamis yang sedang melakukan reboisasi penanaman tebu dilahan 500 hektar. Secara tiba-tiba delapan orang anggota F-Kamis di usir dan diintimidasi agar tidak melakukan penanaman dilahan yang saat ini dalam proses hukum.
“Jadi kalau kami yang menyerang itu salah besar, justru anggota F-Kamis yang diserang,”ungkapnya saat dikonformasi melalui sambungan telepon.
Ia mengaku, sudah melaporkan kejadian tersebut kepada pihak Polsek Cikedung atas perlakukan PG Rajawali II kepada anggotanya. Ia menilai akibat kejadian tersebut pihaknya mengalami kerugian dan intimidasi.
Bahkan, lanjut Edi, kerugian sebelumnya juga terjadi saat ada latihan Kopassus di Blok Sumur Bor yang menyebabkan bedeng milik anggota F-Kamis hancur karena serangan bom.
“Kami berharap, sepanjang lahan itu belum memiliki legalstanding jangan halangi warga F-Kamis untuk melakukan aktifitas di 6.500 hektar lahan,”imbuhnya.
Hingga saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan penyebab dan motif dari kejadian tersebut.(Ihsan)