OpiniFokus RembuganPolitik Busuk "Video Syur"

Politik Busuk “Video Syur”

 
 adlanOleh : Adlan Daie *)
 
POLITIK Pilkada Indramayu 2020 mulai menampilkan wajah busuknya saat penulis  menerima kiriman pesan dari seoramg kawan penggiat media sosial (tanggal 1 Agustus 2020) berupa gambar screnshoot dari laman  facebook atas nama “sarpan kidul”, yakni unggahan foto Hj. Ami Angreni dengan narasi a susila dan biadab bahwa seorang “udin” (penulis menduga maksudnya Saefudin, ketua DPRD Indramayu) dan Hj. Ami Angreni terlibat dalam adegan pornografis dan “syur”. Sebuah tampilan sangat menjijikan di ruang publik seperti media sosial laman facebook.
 
Dari sudut figur yang ditampilkan baik foto maupun narasinya yang menjijikkan inilah bentuk “binatangisme politik” sebagaimana digambarkan George Orgil dalam karyanya “Farm Animal” (1984), sebuah buku berkisah tentang kebiadaban dan bahaya politik dikelola dengan cara cara kebuasan nafsu binatang dalam kontestasi perebutan kekuasaan. Ironis dan jijiknya adalah justru terjadi di kabupaten Indramayu Jawa Barat di mana visi dan cita cita kolektif ideal masyarakatnya mengusung nilai nilai religius sebagai dasar dan fondasi berfikir, berujar atau berkata dan bertindak.
 
Seharusnya semua komponen masyrakat indramayu berteriak dan mengutuk perbuatan a susila dan  keji di atas terlebh ormas ormas  keagamaan penjaga moral dengan asumsi jika benar terjadi dan secara faktual valid pelaku adegan “syur” di atas harus dicabut hak moralitas politiknya. Sebaliknya jika terbukti hoax harus dijerat tindak pidana pelakunya dan tali temali politiknya karena dalam konteks pilkada perbuatan ini benar benar merusak kemuliaan dan keadaban politik dalam proses rekruitmen kepemimpinan politik.
 
Pilkada adalah rejim politik elektoral bersifat “one man, one vote, one value”. Prosesnya kontestasi gagasan dan tukar tambah ide di ruang publik dalam konteks rekruitmen kepemimpinan politik untuk meyakinkan hendak dibawa kemana gerbong panjang rakyatnya kelak saat dibawah lokomotif kepemimpinan politiknya. Inilah makna “tashorruful imam ‘ala ar roiyah manutun bil maslahah”, bahwa out put kepemimpinan politik harus berdampak di ujung hilirnya pada manfaat dan maslahat di ruang publik.
 
Karena itulah politik dalam konstruksi  politik Imam Al Mawardi dalam karyanya “Al Ahkam As Sulthaniyah” dimaknai secara mendasar dalam kerangka menjaga dan memelihara kehidupan norma norma agama serta mengelola kehidupan tertib sosial secara duniawiyah (“Li hifdid din wa syiasatu ad dun ya”).  Dengan kata lain, secara kontekstual politik pilkada adalah jalan mulia dan beradab dalam proses rekruitmen kepemimpinan politik  untuk menghadirkan tata kelola kehidupan bersama yang maslahat secara kolektif baik lahir maupun batin, material maupun immaterial (Ruhaniyah).
 
Maka, pilkada Indramayu 2020 tidak boleh menghadirkan kepemimpinan politik cacat moral sebagaimana dituduhkan dalam upload di laman facebook di atas dan sebaliknya dijauhkan dari cara cara politik busuk dengan  penyebaran berita hoax a susila untuk menghancurkan martabat, harga diri dan pembunuhan karakter secara sadis terhadap rivalitas politiknya. Politik busuk  hanya memaknai politik sebagai  alat kuasa nafsu politiknya bukan untuk menghadirkan kepemimpinan politik maslahat di ruang publik.
 
Penulis sungguh berharap pilkada Indramayu 2020 benar benar dikawal bukan saja secara teknis regulatif oleh Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) lebih dari itu, secara moral dan etik dikawal pula oleh ormas ormas keagamaan agar pilkada tetap dalam dalam bingkai jalan politik mulia dan beradab bukan alat unjuk kuasa dengan nafsu politik membabi buta melalui tampilan  narasi a susila  di  ruang publik seperti di laman facebook dan lain lain. Pihak berwajib kepolisian Indramayu seharusnya tidak boleh gagal menjerat pelakunya dalam  tindak pidana siapa pun pelakunya dan apapun motivnya.
 
Di tangan orang yang baik politik menjadi jalan kebaikan bersama. Di tangan pemimpin culas politik menjadi alat kotor dan jalan kebiadaban”, demikian   petuah sosiolog muslim, Ibnu Khaldun.
 
Selamat berjuang, taat aturan dan menjunjung tinggi moral.
 
 
*) Penulis adalah Wakil sekretaris PWNU Jawa Barat.
 
 
 

 

 

 

 

ads

Baca Juga
Related

Pilgub Jabar, Lumbung Suara Golkar Indramayu Kalah

INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Pelaksanaan pemungutan suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur...

Optimis Partai Golkar Ungguli Tiga Agenda Politik 2024

INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Ketua Umum DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Barat,...

Tujuh Catatan Kritis Fraksi Merah Putih Terhadap LKPJ Bupati Indramayu Tahun 2022

INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Fraksi Merah Putih DPRD Kabupaten Indramayu memberikan tujuh...

Pelaksanaan Program Infraktuktur Pertanian di Indramayu Diduga Bermasalah

INDRAMAYU,(FOkuspantura.com),- Pelaksanaan program infrastruktur pertanian tahun 2017 di Kecamatan...
- Advertisement -

FokusUpdate

Popular

Mau copas berita, silahkan izin dulu
Mau copas berita, silahkan izin dulu