INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Ketua DPC Partai Hanura Kabupaten Indramayu, H. Ali Wardana menyampaikan orasi politik dihadapan ribuan pengurus, kader dan simpatisan Partai Hanura, agar bangkit dan maju untuk meraih perolehan suara signifikan pada pemilihan legislatif (Pileg) tahun 2019 nanti.
Ungkapan disambut sorak serempak ribuan kader partai besutan Wiranto itu, mengemuka pada Acara Rakorcab I Partai Hanura Kabupaten Indramayu di Gedung PGRI Indramayu, Sabtu(22/12/2018).
“Dua tahun yang lalu Partai Hanura DPC Kabupaten dan PAC dikukuhkan 6 Januari 2017 ditempat ini, saat saya dimandatkan sebagai ketua DPC, ada keyakinan baru, bahwa partai kita kedepan, akan ada perubahan dengan perolehan suara secara signikan,” ungkap Anggota DPRD Propinsi Jawa Barat ini.
Dalam orasinya, ia mengadopsi sebuah semangat perubahan dengan teori Moving to Change atau teori mengelola perubahan versi dr Kurt Lewin sebagai inspirator untuk disampiakn kepada kader, simpatisan dan politisi Partai Hanura Kabupaten Indramayu. Bahwa untuk merubah keyakinan itu, infrastruktur Partai Hanura Kabupaten Indramayu, harus menanamkan tiga konsep perubahan dari teori moving to change yakni tahapan pencairan dengan bergerak untuk perubahan melalui gerakan pelatihan kader dengan TOT, rapat rapat harian di DPC dan PAC, sehingga ditengah tengah konflik DPP
, persoalan verifikasi di Indramayu semua berjalan dengan baik dan lolos dengan sendirinya.
“Perekrutan Caleg, Alhamdulillah Indramayu penuh dengan mendaftarkan 50 caleg yang siap berjuang dengan pelatihan caleg caleg dengan tim suksesnya dilaksanakan dengan sempurna,”tuturnya.
Ia menegaskan, agenda Rakercab dan HUT Hanura ke-12 tahun adalah langkah move to change dan sengaja dijadikan momentum penting sebagai bagian dari upaya kesefahaman dan samangat untuk melakukan perubahan menuju 2019.
“Selanjutnya, konsep kedua adalah pembekuan atau ada keseimbangan baru partai melalui evaluasi secara menyeluruh,” ungkapnya.
Ali menambahkan, teori tiga perubahan itu sudah dilakukan oleh dirinya selama memimpin partai saat ini. Oleh karena itu, berhasilnya konsep tiga teori perubahan tersebut disyaratkan adanya keseimbangan baru, sehingga akan dapat tercipta semua jika dilakukan dengan semangat dan nilai-nilai dasar partai Hanura, salah satunya kemandirian dan kebersamaan.
“Hari ini, kita dapat memaknai Dirgahayu atau panjang umur, apakah usia kita akan lanjut atau berhenti sampai disini. Adalah tantangan Pileg 2019. Jadi jangan harap kita akan memperingati HUT Hanura ke 13 nanti, jika Pileg nanti tak berhasil, maka wajib hukumnya seluruh kader partai mendukung Caleg DPR RI,” tandas Anggota Komisi 5 DPRD Jawa Barat ini.
Ia meyakini, kepada dan kerja bersama antara Caleg DPR RI, Propinsi dan Kabupaten akan mendapatkan keseimbangan bahwa yakin 2019 akan berubah paling tidak DPRD 7 kursi begitupula DPR RI dan DPRD Jawa Barat memperoleh kursi.
Ali juga mengingatkan kepada seluruh Caleg dan kader agar jangan saling bertengkar, jangan bertarung dengan kader sendiri, karena sesungguhnya Pileg 2019 bertarung dengan partai lain. Mengapa demikian, Partai Hanura sekarang sudah mulai diperhitunhkan.
“Jangan sampai kita punya pemikiran bahwa berubah atau perubahan itu akan hadir karena mantra mantra atau bentuk mistik lainnya, tetapi harus berjuang keras, rapatkan barisan Hanura, Bangkit, Jaya dan Menang !!!,” Ungkap Ali diikuti ribuan kader Partai Hanura.
