CIREBON,(Fokuspantura.com),- Penggunaan Dana Desa (DD) di Desa Bodesari Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon, dinilai kurang transparan. Selain tidak melibatkan lembaga desa terkait, pengerjaannya tidak disertai papan proyek sehingga warga tidak mengetahui besarnya biaya setiap pekerjaan.
Informasi yang diterima Fopan, Lembaga Pembangunan Masyarakat Desa (LPMD) serta unsur-unsur masarakat tidak dilibatkan oleh Kepala Desa (Kuwu) baik dalam perencanaan maupun pelaksanaan proyek yang biayanya bersumber dari DD. Hal ini memunculkan pertanyaan di kalangan masarakat Desa Bodesari. Ditambah lagi, tidak ada papan proyek dalam setiap pekerjaan pembangunan desa. Akibatnya warga sangat minim informasi soal DD sehingga muncul anggapan penggunaan DD kurang transparan.
Kuwu Bodesari saat ditemui Fopan di kantornya, Rabu (5/7/2017), enggan menanggapi pertanyaan seputar mekanisme penggunaan DD. Alih-alih menjawab pertanyaan tersebut, kuwu malah menyuruh Fopan untuk men-cek langsung salah satu lokasi proyek yang berada tak jauh dari Kantor Desa.
“Lihat sendiri saja, itu tak jauh dari Balai Desa, di sana sedang dikerjakan proyeknya.”, ucap kuwu.
Ketika di-cek di lokasi yang dimaksud kuwu, tampak berlangsung pekerjaan pembuatan senderan. Pantauan Fopan, sepertinya tak ada keterlibatan warga maupun unsur LPMD. Proyek itu rupanya dikerjakan oleh pihak ketiga atau pemborong. Papan proyek pun tidak terpasang.
Sutisna yang mengaku mandor saat ditanyakan mengenai papan proyek, mengakui belum terpasang namun katanya sedang dibuat. “Sore ini juga jadi.”, ujarnya.
Mengenai nilai proyek, Sutisna mengungkapkan, anggaran kegiatan tersebut sebesar Rp130 juta yang terbagi menjadi dua paket pekerjaan. “Ada dua pekerjaan dari nilai 130 juta itu, senderan dan drainase.”, kata dia. (Hadi)